Jarak satu jengkal Hyun Ern masih tidak menyadari bahwa ada yang mengagumi kecantikannya. Sementara Justin langsung bertingkah. Ia berdiri tepat di depan wajah Hyun Ern, hingga akhirnya Ern menyadari sinar matahari sudah tidak terasa dan ada bayangan di depannya yang menghalangi. Ern membuka pelan kelopak matanya. Terlihat wajah Justin yang tersenyum sangat nakal sambil mengunyah permen karet di mulutnya.
"Hai." Sebuah suara terucap dari mulut justin. Hyun Ern masih tak percaya seseorang menyapanya dengan santai.
"Mengapa diam?" tanya Justin heran masih dengan mengunyah permen karetnya.
Hyun Ern segera menyadari. Ia mengibas satu arah di depan wajahnya.
"Eh tidak."
"tidak? tidak apa maksudmu?" justin kembali bertanya.
"Maksudku aku tidak diam," spontan Ern mengucapkan kalimatnya dan bermaksud pergi.