Justin selesai untuk mengajari aku belajar. dia cukup sabar mengajari aku yang otaknya rada lemot. ah aku beruntung sekali bisa menjadi kekasih justin.
Keesokan harinya aku mengikuti ujian guru david dan ujian itubsangat sulit taoi aku mencoba untuk lerlahan lahan mengerjalannay dan ternyata aku bisa. Aku tidak menyangka aku bisa melakukannya.
"Nah kau bisa kan mengerjakan soal yang di berikan Guru David," seru Justin melihatku.
"Ya kau pasti bangga padaku kan? karena aku bisa pintar sekali seperti ini," ucapku dengan sombong.
"Ya itu karena aku dong! aku kan sudah mengajarimu," kata justin lebih sombong. dia tidak mau kalaj dariku.
"Oke baiklah!" ucapku kepada justin.
Tiba-tiba bella muncul dan membawa undangan.
"Ini untukmu justin!" kata bella dengan suara manja di memberikan undangan berwarna pink.
Aku melihatnya penasaran.
"Undangan apa itu?"