Rachel menjadi patner kerja yang begitu lincah bagi Delon.
Ia tidak menyangkan jika Rachel bisa bekerja dengan piawai, meski ia sudah lama tidak memegang anak perusahaan lagi semenjak kuliah.
"Apa kamu lelah, Sayang? Kamu bisa istirahat sebentar. Ini sudah jam pulang kantor, aku sekarang suamimu yang sangat mencintaimu," ucap Delon saat ia sudah meninggalkan fokus dari komputer.
Rachel yang masih memeriksa berbagai data fisik dengan yang ada di dalam komputer tersenyum geli sembari menggelengkan kepala.
Apakah mungkin di luaran sana ada suami sekaligus boss yang seperti suaminya?
"Tinggal sedikit lagi, Kak. Kamu jangan membuatku takut." Rachel membalas dengan terkekik.
Memang sangat berbeda saat Delon yang tadi adalah seorang boss yang begitu menjaga wibawanya, meski dia duduk di dekat Rachel. Tapi, tidak ada kalimat yang keluar tanpa bahasa keformalan.