"Papa sudah keterlaluan! Bagaimana bisa Papa memperlakukan Mama di depan Delon seperti itu!?"
Seluruh barang terdengar pecah tak beraturan hingga memekakkan telinga. Sedangkan beberapa pelayan memilih pergi, tidak mau berada di sana karena Tuan dan Nyonya dalam kondisi yang tidak baik.
"Itu pantas untukmu! Kau sangat tidak sopan!" Suara Dinu tak kalah meninggi. Buliran keringat memenuhi kening tuanya, ia tidak menyangka jika sifat Marina bisa begitu berubah hanya karena permintaan Rian.
Kedua mata Dinu semakin menatap tajam ke arah Marina yang sudah menggegam vas bunga setinggi di atas kepala. Dinu menggeleng melihat seluruh perbuatan nekat Marina.
Dia bukanlah Marina yang Dinu kenal selama ini. Marina yang mulai ia cintai, sedangkan wanita di depannya nampak begitu asing di matanya.
"Kenapa? Apa yang salah? Aku berhak atas semua itu dengan Rian."