Suara tangis terdengar begitu pilu. Wanita paruh baya itu terlihat beberapa kali terjatuh dan tak sadarkan diri melihat lampu ruang operasi tak kunjung berubah warna.
Putra yang selalu ia rawat sejak kecil sekarang sedang bertarung nyawa di dalam sana. Ia sungguh tak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Nino tak bisa terselamatkan mengingat pesan suster yang mengatakan putranya mengeluarkan begitu banyak darah.
"Nino, kamu harus bisa berjuang. Jangan tinggalkan mama," lirih Sarah dengan tubuh bergetar. Di sampingnya sudah ada Monica yang sedaritadi memeluk wanita paruh baya itu, hanya sekedar menenangkan. Karena dirinya pun tak kuasa menyimpan kepiluan dalam hatinya.
Buliran kristal jatuh berlinangan begitu saja di kedua pipi putih Monica. Andai saja suaminya tidak ikut untuk mengejar wanita bertopeng itu, pasti Nino masih akan bersama mereka.