Sultan Adyaksa yang mendengar cucunya mengatakan penolakan pada Malika segera meminta Alfatih untuk diam dan menghentikan kalimatnya. Dia tidak ingin cucunya berkata tidak sopan pada tamu dan akan semakin memperburuk citra keluarganya di mata masyarakat.
Melihat kakeknya meminta dirinya untuk diam, al-Fatih menganggukkan kepalanya. Dia tahu dia salah dalam memilih kata-kata penolakan namun ia yakin bahwa apa yang kita ucapkan saat ini benar-benar untuk kepentingannya di masa yang akan datang. Alfatih tidak ingin kehidupannya terpengaruh oleh desakan dari orang lain. Yang dia inginkan adalah menjalani kehidupan sendiri dan pilihan hidupnya tanpa ada campur tangan siapapun.
"Kami masih punya cucu satu lagi yang mungkin bisa mewujudkan cita-citamu Willy. Ada Ayyubi saudara kembar Al Fatih, siapa tahu mereka berjodoh dan kamu bisa berpesan dengan Khalid, seperti yang selama ini kamu impikan."