Di ruangannya, Adnan sedang mempersiapkan rapat untuk jam 10 pagi ini. pria itu menunggu Lala yang belum juga sampai mencetak berkasnya. Ia melihat arlojinya, setengah jam lagi rapat akan di mulai dan berkasnya belum juga sampai padanya. Baru saja pri itu hendak menelpon Lala, seseorang membuka pintu ruangannya.
Jika itu Lala, Adnan ingin memarahinya karena tidak mengetuk pintu ruangan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam ruangannya. Namun yang masuk adalah Raka dengan sebuah berkas di tangannya. Adnan menghembuskan napas berat, ia kecewa bukan Lala yang datang. Itu artinya dirinya harus menunggu lebih lama lagi.
Detik kemudian Raka melempar berkas di tangannya ke meja Adnan. Laki-laki itu juga melempar flashdiks di tangannya ke hadapan pria itu. Melihat berkas dan flashdisk yang seharusnya di antar Lala berada di tangan laki-laki itu, Adnan menatap Raka heran. "Kenapa semua ini bisa ada di tangan lo?" tanya Adnan menatap Raka dengan tatapan heran.