Oke, rumah tanpa Azura itu rasanya begitu damai, aman, nyaman dan tentram. Zara tak lagi melihat wajah tengil gadis itu. Sebab, ketidaksukaannya pada Azura tetap tidak akan berubah. Tentu saja, tidak akan pernah berubah sama sekali. Zara mengulas senyumnya dengan lebar-lebar. Kini gadis itu sedang menatap Belva yang sudah bisa merangkak. Gadis itu tertawa saat Belva jatuh ke karpet Karena tak kuat menahan beban lemak yang ada di dalam dirinya sendiri.
Zara menghela napasnya dengan berat, gadis itu segera menghampiri Belva dan meletakkan gadis itu ke dalam pangkuannya. Ia memilih untuk mendudukkan diri di atas sofa di ruang keluarga. Pandangan Zara sendiri tertuju pada bando yang Belva kenakan. Bando itu ... bando itu yang dulu ia beli bersama Ghibran. Bahkan Ghibran sendiri yang memilihkan.
Zara menatap Belva dengan mata berkaca-kaca. Selalu saja seperti ini kalau ada benda ataupun sesuatu yang memungkinkan dirinya bisa mengingat kembali sosok Ghibran.
