"Kak Zara, Abang bilangnya bakalan pergi sebentar, bukan pergi kaya Papa," ujar Zeta dengan tangisan kencang.
Zara menangis juga, gadis itu menoleh dan menatap Zayn sendu dengan tangan yang terus mengusap punggung Zeta dengan pelan.
"Zeta doain Bang Ghibran aja ya sekarang. Bang Ghibran butuh doa dari orang orang tersayangnya, bukan dari tangisan kalian kaya gini." Zayn berujar begitu dengan mata yang berkaca-kaca.
Zeta menarik napasnya panjang, lantas gadis itu segera menolehkan kepalanya dan menemukan sosok yang ia kenal sebagai kakak dari sahabat nya, Raya. Gadis kecil itu mengusap air matanya dengan tangan mungilnya sendiri.
"Gitu ya? Kalau Zeta nangis, Abang di sana bakalan sedih?" Tanya Zeta pada Zayn.
Zayn menatap gadis kecil itu dengan mata berkaca-kaca. Lelaki itu mengusap puncak kepala Zeta dengan lembutnya, "Makanya, Zeta nggak boleh sedih biar Abang Ghibran di sana tenang," ujar Zayn pada gadis itu.