Chereads / Sebuah Lara untuk Zara / Chapter 107 - Panas

Chapter 107 - Panas

Zara berangkat bersama Ghibran hari ini. Perkara di rumah sakit tempo lalu sudah Zara lupakan. Tak ada gunanya larut dalam kesedihan, lagi pula Zayn bukan siapa-siapanya lagi. Ia juga sudah memiliki Ghibran di sisinya. Memiliki lelaki itu sebagai kekasihnya. Untuk apa masih memikirkan Zayn?

"Aku semalem baru negur Zeta. Dia malah nangis dan ngadu ke Mama." Ghibran geleng-geleng kepala saat melihat tingkah adiknya.

Mau sesayang apa pun ia pada adiknya. Tetap saja hal itu tidak dibenarkan. Pembullyan tidak dibenarkan apalagi adiknya masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Zeta harus diberi tahu.

"Dia tuh keras kepala, Mama juga udah coba kasih pengertian ke Zeta waktu aku cerita. Tapi dia tetep aja ngeyel dan malah diam sama kami berdua." Ghibran melanjutkan ceritanya.

Zara menghela napasnya berat, ia tersenyum tipis, "kapan-kapan aku ke rumah Kak Ghibran deh. Nyoba deh sekeras apa sih kepala Zeta tuh." Zara berujar dengan jenaka.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS