"Makasih, ya, Kak Zayn."
Akhirnya setelah menanti hujan reda, akhirnya Zara bisa pulang juga. Ia juga sebenarnya sudah lelah, ingin rebahan. Tapi sayang mengingat ia pulang langit bahkan sudah sedikit petang. Azan maghrib juga sudah berkumandang.
Zayn tersenyum, "Iya, jangan lupa langsung makan. Perut kamu pasti keroncongan dari tadi nunggu hujan reda."
Zara mengangguk dengan senyuman, "Ya udah, Kak Zayn hati-hati ya, Zara mau masuk dulu."
Saat melihat Zayn menganggukkan kepalanya pelan, Zara segera melangkah masuk menuju rumahnya. Gadis itu segera masuk dengan melepas lebih dahulu sepatunya yang basah. Takutnya mengotori lantai. Sepatunya ia tenteng menuju dapur, ia letakkan di belakang kulkas agar cepat kering.
Lantas Zara segera menuju ke kamarnya, namun sebelum itu, Karina memanggilnya dari ruang keluarga. Maka Zara segera melangkahkan kaki ke sana.
"Iya, Ma? Ada apa?" tanya Zara sembari mencium tangan Mama.