Chereads / Sebuah Lara untuk Zara / Chapter 144 - Nara

Chapter 144 - Nara

Tak berhenti menangis, Zara terus mengalirkan air matanya membasahi pipi. Padahal jenazah sang Papa sudah dimakamkan dari dua jam yang lalu. Bahkan mereka sudah pulang di rumah. Tapi tetap saja, Zara masih menangis terisak di tempat duduknya saat ini.

Ghibran, Kai, Saka, Agra, dan Ken sekalipun sudah berulang kali membujuknya, namun duka tetap saja meliputi Zara sendiri. Gadis itu tetap menangis tak kunjung henti. Barang sejenak saja. Zara benar benar berduka.

Nyonya Mahendra menghela napasnya dengan penuh berat, "Zara stop nangisnya. Nanti mata kamu bengkak, sayang. Liat ... Abang Abang kamu aja udah nggak nangis."

Zara mendongakkan kepalanya, dan menggelengkan kepalanya pelan, "Nggak bisa, Mama," ujarnya dengan lirih.

"Papa ... Papa jahat, dia pergi. Waktu Zara sama Papa masih sebentar, wajar kalau Zara sedih kan? Waktu kak Agra, Kak Kai sama papa lama, dari kecil." Zara menekuk lututnya, menenggelamkan wajahnya ke lekukan lututnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS