Mas Rendra kini berhasil membuatku tersenyum. Dua minggu ia bersamaku dan juga anak-anak, membuat hidupku merasakan kembali kehangatan yang selama ini hilang ditelan pahitnya kehilangan seorang teman hidup dalam waktu yang cukup lama.
Setiap pagi Mas Rendra datang ke rumah untuk melihat keadaanku dan anak-anak. Segala tingkahnya, membuatku merasakan kenyamanan yang sulit dijelaskan dengan apapun.
Dua minggu ini pun, aku tidak pernah lagi menjenguk suamiku Riadi. Apa lagi, kondisi tubuh ku yang masih belum pulih. Mas Rendra dengan susah payah merelakam waktunya hanya untuk merawatku dan juga anak-anak. Sikap wibawa dan bijaksana yang ditunjukkan oleh Mas Rendra membuat keras kepala ku tentang menolak Mas Rendra seolah runtuh seketika.
Ada rasa yang tidak bisa ku jelaskan dan ku rangkai kata-kata untuk menjelaskan apa yang sedang ku rasakan saat ini. Tentang sebuah rasa yang berbeda saat dulu pertama bertemu dengan Mas Rendra.