"Mas!" Jantungku berdegup kencang ketika Mas Rendra datang dan membuka pintu. Dia berjalan perlahan dan menghampiri ku. "Mas, ada apa?" Aku semakin penasaran ketika Mas Rendra tidak menghiraukan pertanyaanku. Ia hanya berdiri dengan diam seraya membidik tajam sudut demi sudut wajahku
"A-A-Aku ...." Baru saja Mas Rendra akan mengucap, tiba-tiba pintu terbuka dan terdengar suara ibuku yang memanggil-manggil namaku. "Arini ... Arini!" Semua menoleh ke arah ibu dan ayah yang datang menjengukku.
"Ibu ... Siapa yang memberitahu Ibu dan Ayah?"
"Rendra memberitahu Ibu. Tadi dia menelepon Ibu, Arini. Apa yang sudah terjadi padamu?" Tanya Ibu seraya memeluk tubuhku. Lalu Mas Rendra pun menjawab pertanyaanku Ibu tentang kondisiku saat ini.
"Arini tidak apa-apaan, Bu. Hanya kelelahan saja, bahkan siang ini juga Arini sudah diperbolehkan pulang," kata Rendra.