Riadi memang selalu rajin ketika libur kerja, ia selalu menyempatkan waktunya untuk berbenah rumah.
''Mas ... Mas Riadi!'' teriak Arini.
Riadi menoleh ke arah Arini yang sedang berlari mendekati Riadi. "Ada apa, Arini? Tarik napas dan keluarkan perlahan. Sekarang bicara padaku pelan-pelan. Ada apa?" tanya Riadi.
"Ini, Mas! Pricilla meneleponku," ujar Arini terengah-engah.
"Ya sudah, cepat kamu angkat Pricilla! Jangan kamu biarkan Pricilla mematikan telepon sebelum kamu mengangkatnya!"
Kemudian Arini pun mengangkat telepon dari Sang sahabat lama, Pricilla.
"Halo ...," sapa Arini seraya meneteskan air mata.
"Halo, Arini! Bagaimana kabar kamu?" tanya Pricilla yang memang selalu khawatir dengan keadaan Arini sejak ia tahu penyakit sahabatnya ini.
"B—baik, Pricilla. Ada apa kamu telepon aku?" tanya Arini basa-basi.