AUTHOR POV
Mobil sport hitam itu memasuki parkiran bawah tanah di sebuah perusahaan. Mobil itu parkir di area khusus para petinggi di bangunan besar itu.
"Turun lah" ucap Jake yang sudah membuka pintu mobil didekatnya. Dia sudah menginjakkan kakinya pada area parkir yang di aspal.
Tapi Flora tidak juga turun.
Jake kembali masuk ke dalam mobil dan mendapati Flora masih kesulitan melepas seatbelt yang membelitnya.
Jake tersenyum simpul sebelum mendekat ke arah istrinya itu.
"Kau masih saja tak bisa melepaskan diri hmm.." bisik Jake pelan di telinga Flora.
Sejenak tatapan keduanya saling bertemu. Sebenarnya Jake ingin sekali membawa Flora dalam dekapannya dan mengurungnya di kamar seharian tapi hal itu harus di tunda karena Jake harus menyelesaikan banyak hal sebelum dia membawa Flora ke Newyork.
klik
"See.. Begitu mudah terbuka. Apa kau hanya ingin menggoda ku saja dengan pura-pura tidak bisa membuka nya hm "
"Apa ? Ti.tidak.." ucap Flora bersungguh-sungguh.
"Yaa sudah ayo kita turun" Flora mengangguk pelan.
"Berikan tangan mu padaku" ucap Jake yang langsung memegangi tangan Flora dengan erat seolah menjaga istrinya itu agar selalu di sisinya.
Kini mereka telah memasuki area lobby dan telah di sambut oleh beberapa staff yang langsung memberi hormat kepada Jake dan Flora.
"Jake. Lepaskan tangan ku. Kau lihat mereka memperhatikan kita"
Namun Jake tak bergeming dia tetap saja tak melepas tangan nya dari Flora.
Lelaki itu memandang ke arah istrinya yang terlihat risih dengan tatapan orang-orang yang tertuju ke arahnya seakan menilai kecocokan antara dirinya dan Jake.
"Tenang saja. Jika kau mau aku bisa memecat semua orang yang membuat mu merasa tak nyaman" ucap Jake ketika mereka sudah berada di dalam lift
"Jake .. Itu terlalu berlebihan. Mungkin mereka hanya kaget melihat aku yang menjadi pasangan mu" lirih Flora yang merasa takut kehilangan Jake.
Bagaimana pun ancaman Devani kemarin itu masih terngiang-ngiang di pikiran Flora.
"Hey.. Apa yang kau katakan princess ? "
Flora hanya diam tak menjawab pertanyaan Jake.
Ting
Pintu lift terbuka. Mereka telah di sambut oleh Joseph yang membawa mereka ke ruang meeting.
Ini adalah kali pertamanya Flora mengikuti meeting di perusahaan pusat Kesuma Group yang di hadiri para dewan direksi dan pemilik saham juga beberapa staff inti.
Joseph memperkenalkan Flora sebagai pewaris sah Kesuma group. Karena Jake menikahi Flora akhirnya mereka semua mencapai kesepakatan untuk menggabungkan dua Group perusahaan tersebut.
" Baiklah. Kita akhirnya mencapai kesepakatan untuk menggabungkan Kesuma Group dengan naungan Xander Group di bawah kendali saya selaku presiden direktur. Saya akan menerapkan sistem kerja yang sistematis dan efektif bagi seluruh staff dan departement seperti di dalam berkas yang bisa kalian pelajari. Saya akan tempatkan beberapa orang kepercayaan saya di sini untuk membantu berjalannya proses itu. Sekian dulu yang saya sampaikan terimakasih"
Ucapan Jake mengakhiri meeting tersebut langsung di sambut tepuk tangan dan ucapan selamat dari semua yang hadir di ruangan itu.
"Princess.. Kau kenapa ? " tanya Jake saat ruangan meeting telah sepi dan kini hanya ada mereka berdua di sana.
Flora hanya menggeleng. Sebenarnya dia ingin bertanya kepada Jake tentang seperti apa hubungan suaminya itu dengan Devani. Dan siapa itu Queen. Apakah benar jika Queen adalah anak dari keduanya.
Memikirkan hal itu sungguh membuat Flora merasa sesak di dadanya dan benar-benar merusak moodnya.
"Katakan sesuatu" ucap Jake lagi.
Flora menoleh ke arah Jake. Hanya sesaat sebelum dia kembali merundukkan wajahnya.
Jake tau benar jika Flora sedang menyembunyikan sesuatu dari nya.
" Flo merasa tak nyaman di sini "
"Ya sudah ayo kita pulang.." Jake langsung membawa Flora keluar dari ruang meeting.
************************
HOT NEWS
Devani Jackson hadiri resepsi pernikahan mantan kekasih nya. Dengan ketegaran hati Devani memberikan ucapan selamat dan restu untuk pasangan Jake dan Flora yang melangsungkan wedding party dengan konsep taman bunga.
Publik menjadi bersimpati sekaligus penasaran akan sosok Devani. Kemana kah Devani menghilang selama dua tahun ini ? Ironis nya dia menghilang di hari pernikahan nya.
Berbagai pertanyaan membuat publik semakin tertarik akan sosok Devani yang tiba-tiba muncul dan namanya kembali meroket setelah beberapa waktu lalu karier nya di dunia hiburan sempat mati suri.
Para fans setia Devani mulai
membanding-bandingkan Flora dengan Devani. Mereka mengecam keputusan Jake yang akhirnya menikahi gadis muda seperti Flora yang tidak sebanding dengan Devani . Mereka pun juga membuat komunitas yang menamakan diri mereka sebagai haters Flora sebagai bentuk empati pada pujaan mereka Devani Jackson yang seolah menjadi korban perasaan.
Akhirnya Flora mulai di kenal masyarakat dunia bukan sebagai gadis biasa lagi. Mendadak dia menjadi terkenal karena pemberitaan besar-besaran perihal pernikahan nya dengan pewaris Xander Group yang notabene nya pernah menjalin hubungan dengan Devani.
************************
FLORA POV
Dapat ku rasakan jika sesuatu yang kenyal dan basah menyapu bibirku dengan hangat.Hal itu sungguh mengganggu tidur cantikku. Dengan malas ku buka mata ku dan kini ku dapati Jake telah berada di atas tubuh ku.
"Good Morning my little princess"
Aku hanya tersenyum dan mencoba untuk bangkit tapi berat tubuh Jake yang menindih ku membuat aku tak berdaya.
"Jake menyingkir dari tubuhku . Kau berat sekali ...."
Dia hanya terkekeh dan menatap ku dengan tatapan yang sulit untuk ku terka.
"Morning kiss .." ucap nya manja.
Aku ingin tertawa melihat wajah manja nya yang terlihat lucu. Baru kali ini aku melihat ekspresi baru di wajah nya yang biasa nya terlihat datar.
"Tadi sudah Jake. Dan itu mengganggu tidur ku " oceh ku kesal.
"Aku mau lagi.. Kiss..kiss.." ucap nya terlihat menggemaskan.
Aku memutar bola mata ku.
"Tidak !!"
"Why ??"
"Aku tidak mau !! " tolak ku .
Bagaimanapun aku baru bangun tidur dan belum gosok gigi yang benar saja dia mau kami berciuman.
"Really ??"
"Ya !!" ucap ku singkat.
Dia akhirnya bangkit dari atas tubuhku membuat aku merasa bebas sekaligus kehilangan.
Sebenarnya aku ingin. Tapi aku malu. Dan gengsi.
Baru saja aku duduk di ranjang ini belum sempat kaki ku menyentuh karpet bulu di kamar ini tiba-tiba dapat ku rasa jika tubuh ku telah melayang.
"Aaahhhhhhh Jake .. Lepaskan aku .." jerit ku saat dia menggendongku ala
bridal style dan membawa ku ke kamar mandi.
Seperti biasa kami mandi bersama dengan keadaan full naked di mana dia selalu menggodaku dengan sentuhannya yang membuat aku frustasi dan tak berhenti mendesah.
Aku tau dia sama frustasinya dengan ku tapi yang aku tak habis pikir kenapa dia bisa begitu kuat tidak memasuki ku.
Ohh aku sangat mesum sekarang.
****************
Aku duduk di depan meja rias ku sambil mengeringkan rambutku dengan handuk. Dapat ku lihat Jake sudah mengenakan kaos polo dan celana pendek selutut. Penampilannya sangat santai. Dari cermin ini Dapat ku lihat jika dia sedang menatap ke arah ku.
"Ku tunggu kau di meja makan" ucap nya sebelum meninggalkan kamar ini.
Aku segera mengenakan dress sederhana dan menambah
kan bedak tipis pada wajah ku , tak lupa lip butter aku poleskan pada bibirku agat tetap lembab.
Setelah selesai aku berjalan pelan menuruni tangga hingga ku lihat Jake sedang menunggu ku di meja makan bersama Catty. Jangan tanyakan di mana ayah mertuaku dan Devani karena mereka telah pergi dari Mansion ini.
"Morning aunty.. " sapa Catty saat aku sudah mendaratkan bokongku pada bangku di seberangnya. Tepat nya di sebelah Jake.
"Morning Catt.. " balas ku menyapa sahabat sekaligus keponakan ku itu.
Tidak bisa di percaya jika kini aku memiliki status konyol sebagai aunty nya Catty. Bisa di bayang kan betapa jengkel nya aku tiap kali dia menggoda ku.
"Aunty Flo.. Tau tidak Catty udah lama banget nunggu kalian keluar dari kamar"
"Kenapa Catt ?" tanya ku.
"Catty mau sarapan bersama uncle and aunty tapi kalian lama banget emang ngap...."
"Kau kan bisa sarapan sendiri Catt" sela Jake memotong omongan Catty .
Uhh aku lega karena Jake langsung menyela perkataan Catty yang pasti akan menggoda ku. Bagaimana tidak Jake selalu meninggalkan jejak kissmark nya di bagian leher dan punggung ku. Catty yang jahil pasti sudah melihat nya hingga dia senyum-senyum seperti itu ingin meledek ku .
"Sarapan sendiri mana enak uncle. Enak nya itu yaa sarapan bareng pengantin baru " goda Catty membuat aku tersipu.
"Ohh iya aunty Flo nanti harus cerita ke Catty yaa tentang pengalaman malam pertama percintaan kalian.."
Hukkk
Uhukk uhukk
Aku tersedak makanan ku sendiri. Aihh si Catty benar-benar suka menggoda ku. Bagaimana mau cerita merasakan nya saja tidak. Yaa tidak ada malam pertama. Yang ada hanya orgasme pertama dan aku tak akan menceritakan hal itu pada Catty yang heboh itu.
"Minum lah " ucap Jake yang sudah memberikan ku segelas air putih.
"Catty kamu tidak boleh menggoda aunty mu seperti itu " tegur Jake sambil menatap keponakan nya itu kesal.
*************
Setelah pamit dengan seluruh maid di Mansion ini, Jake membawa ku memasuki pesawat jet peribadi nya yang besar dan mewah itu.
"Waww.. "
Aku terpaku sejenak melihat diriku kini telah berada di dalam nya. Bagaimana pun ini adalah pertama kalinya aku naik pesawat jet dan rasanya deg deg deg aja gitu.
"Nyonya Flo.. " tegur Mita membuyarkan lamunan ku. Mita juga akan ikut bersama kami ke Newyork.
"Ahh yaa Mita di mana Jake ?"
"Tuan masih di luar. Dia sedang bicara dengan Catty dan juga Hans"
Aku menoleh ke arah jendela dan melihat ekspresi Catty yang memegangi tangan Jake seperti memohon.
"Ada apa yaa ??"
Aku berharap Catty juga akan ikut ke Newyork. Jadi aku tidak akan kesepian. Rencananya aku mau mengajak nya ke taman tempat biasa kami bermain setiap sore. Ahh aku jadi tidak sabar.
Newyork i'm coming..!!
Tak lama Jake sudah memasuki bagian dalam pesawat jet ini dan duduk di sebelah ku.
"Princess.. Are you ready ?? " tanya nya dengan wajah sumringah.
Kelihatan nya dia sangat senang sekarang.
"Yaa ready.. " jawab ku mantap.
Sesaat pesawat jet ini mulai bergerak perlahan dan kini kami tengah melayang di atas awan.
"Jake.. "
"Ya.. Princess.. Kau perlu sesuatu ??"
Aku menggeleng
"Kenapa Catty tidak ikut bersama kita kembali ke Newyork ??" tanya ku dan langsung melihat ekspresi berbeda dari wajah Jake.
"Dia harus menyelesaikan kuliahnya di sini" jawaban Jake ada benar nya.
Catty mulai memasuki perkuliahan sejak tahun lalu. Sebelumnya dia telah menuntaskan pendidikan nya untuk jenjang junior dan senior hanya dalam waktu 4 tahun karena dia mengikuti program akselerasi. Dia memang sangat cerdas hingga bisa lulus di usia 16 tahun. Dan memulai kuliah nya di usia 17 tahun.
Berbeda dengan ku yang lulus SMA di usia 18 tahun. Rencana nya aku juga akan melanjutkan pendidikan ku dan Jake telah memberikan persetujuannya.
"Catty tidak boleh kembali ke Newyork sampai dia menyelesaikan pendidikan nya di Indonesia" ucap Jake lagi.
"Kenapa begitu ? Bukan kan itu tidak adil. Bagaimana pun Newyork adalah tanah kelahiran Catty .."
"Terkadang ada suatu hal yang tak bisa di jelaskan namun harus di pahami" begitu lah ucapan Jake sebelum dia menutup matanya.
"Tidur lah princess.. Perjalanan masih panjang" ucap nya lagi sambil memegangi tangan ku .
Seperti nya ada banyak hal yang tidak ku ketahui. Semua itu membuat ku bingung dan terus bertanya-tanya.
Harus kah aku mencari tau ?
******************
Aku merasa jiika tubuh ku terangkat. Reflek aku membuka mata pelan . Jake menggendong ku keluar dari pesawat jet.
"Eggghhhh .. Jake turun kan aku " pinta ku.
"Kau sudah bangun princess.." dengan pelan Jake menurunkan ku. Dapatkan ku rasakan jika kini aku menginjak rumput hijau yang terawat.
"Welcome to home.."
Aku memandang bangunan besar bergaya klasik di depan ku dengan takjub. Tiga kali Lebih besar dari Mansion ku di jakarta. Aku memandang sekitar yang terlihat hijau seperti lapangan golf. Sepintas bangunan klasik ini seperti berada di tengah lapangan golf yang hijau.
"Kita di mana ?"
"Ini rumah ayah ku. Sementara kita akan tinggal di sini .." ucap Jake menggenggam tangan ku untuk mengikuti nya masuk ke dalam bangunan mansion tersebut.
"Selamat datang tuan muda " sapa seorang wanita tua yang tersenyum ramah pada kami.
"Bibi .. Perkenalkan ini Flora istriku.. Tolong layani dia dengan baik selama di sini" ucap Jake menjelaskan statusku.
"Flora.. Ini bibi Margaretha. Dia sudah seperti ibu ku. Jika kau perlu sesuatu katakan saja padanya ..."
Aku mengangguk mengerti.
Jake membimbing ku masuk ke dalam Mansion itu. Kesan klasik langsung tersaji cantik .
"Ini lantai dasar. Di sini ada ruang tamu dan ruang keluarga di bagian depannya. Bagian tengah ada ruang makan yang langsung terhubung dengan kolam renang dan taman bunga. Bagian belakang nya ada dapur dan beberapa kamar para Maid".
Jake terus membimbing ku berjalan hingga kami melewati tangga dekat ruang makan.
"Di lantai dua ada beberapa kamar tamu dan ada satu kamar paling luas itu kamar ayah" lanjutnya lagi dan kini dia menekan tombol suatu lift. Ternyata tempat ini juga di lengkapi dengan lift.
Ting
Pintu lift terbuka.
"Hey apa yang kau lakukan di sini ?" tanya Jake terdengar tidak suka karena Mita terus mengikuti kami.
"Maaf tuan bukan kah saya harus menjaga nyonya Flora .." jawab Mita tenang.
"Tugas mu berlaku jika aku tidak berada di sisi istri ku. Sekarang kau turun. Temui bibi Margaretha dan minta dia menunjukkan letak kamar mu "
Perintah Jake membuat Mita bingung. Bagaimana pun dia pasti merasa canggung .
Akhirnya Mita kembali masuk lift dan turun ke bawah.
"Jake ini di mana ?"
"Di lantai tiga ini semua nya daerah kekuasaan ku yang tak bisa tersentuh oleh siapapun tanpa seijin ku"
Ucapan Jake membuat ku ragu untuk melangkahkan kaki lebih memasukinya.
"Tenang saja. Kau pengecualian. Kau adalah istriku princess. Semua yang ku miliki juga milik mu"
Ucapan nya kali ini membuat perasaan ku seakan menghangat entah mengapa.
Dari pintu lift bisa ku lihat satu set sofa dan meja di lengkapi dengan home teather. Tak jauh dari situ ada tangga yang menghubungkan tempat ini dengan lantai di bawah nya.
"Pintu di sana itu adalah ruang kerja ku sekaligus perpustakaan. Kau boleh masuk ke dalam nya dan membaca koleksi buku di sana" kata Jake menunjuk suatu ruangan di sebelah kiri.
Aku terus mengikuti kemana Jake membawa ku.
Hingga suatu pintu bercat putih gading terbuka dan menampilkan suatu kamar yang sangat luas. Di tengah kamar ini terdapat ranjang besar yang dengan view kolam renang outdoor.
Ahh aku jadi ingin menenggelamkan
kaki-kaki ku di air kolam.
"Di pojok sana walk in closet. Semua keperluan mu ada di sana" ucap Jake sambil menunjuk pojok sebelah kanan kamar nya.
Aku penasaran dengan perkataan Jake dan membukanya. Benar saja semua yang aku perlukan ada di sini. Jika tau demikian tadi aku tidak usah membawa koper.
Semua sesuai selera ku dengan ukuran yang pas di tubuh ku. Bagaimana mungkin Jake bisa mengatur semua ini ?
Setelah puas melihat isi dari walk in closet aku memutuskan untuk keluar dan ku lihat jika Jake telah berbaring telentang di tengah ranjang. Dia terlihat sangat lelah dan telah memejamkan matanya. Mungkin dia telah tertidur.
Aku juga ingin ikut berbaring di samping nya tapi aku masih ingin melihat-melihat daerah teritory nya Jake.
Dengan pelan ku buka pintu kaca yang menghubungkan kamar ini dengan kolam renang.
Semilir angin menyambutku seolah mengajak ku berjalan di area terbuka ini. Ku lihat di samping kolam renang ada suatu ruangan yang di batasi dengan kaca penuh dengan alat-alat gym. Tak heran Jake memiliki tubuh yang bagus ternyata dia sering
ng-gym. Yaa tubuh suami ku itu memang bagus tanpa lemak. Bagiku tubuhnya sangat seksi dengan otot-otot yang pas tidak terlalu besar seperti monster.
Yaa begitu pas lah bagiku yang kecil mungil .
Aku terus berjalan hingga mentok di pagar teralis. Dari sini ku lihat matahari mulai bersiap beranjak keperaduan. Sebentar lagi akan gelap.
"Sayang apa yang kau lakukan di sini .." bisik Jake yang telah berada di belakang ku dan memeluk ku dengan posesif.
"Aku hanya ingin menghirup udara sore hari " ucap ku pelan.
"Baiklah. Tapi jangan terlalu lama. Aku tak ingin kau masuk angin karena terlalu banyak udara masuk ke tubuh mu " kata Jake yang sudah memeluk ku lebih erat dan menciumi rambutku.
"Jake.. "
"Yaa .. Princess.. Kau perlu sesuatu ? "
Aku menggeleng.
Aku tak tau harus dari mana memulai pertanyaan ku. Entah mengapa lidah ku serasa kelu untuk meminta penjelasan nya tentang hubungan nya dengan Devani. Dan Queen .
Dua nama itu selalu mengganggu ku.
"Princess .. Kenapa diam ?"
Aku langsung berbalik menghadapnya. Aku memberanikan diri untuk menatap nya dari jarak sedekat ini.
Deg
Ahh apa aku bisa bertanya tentang suatu hal yang seperti nya sangat sensitif bagi Jake.
"Jake aku ingin berenang.. " kenapa
kata-kata itu yang akhirnya keluar dari mulut ku .
Ahh kau bodoh Flo.
Jake tersenyum sangat manis sambil menatap ku.
"Kau yakin ? Setau ku kau tidak pandai dalam hal berenang "
Aku langsung memerah malu mendengar ucapannya. Aku memang tak pandai jika berenang.
"Flo bisa kok. Sedikit" ucap ku tak mau terlihat lemah di mata Jake.
"Baiklah. Tapi hanya di bagian pinggir saja ya. Jangan ke tengah. Karena bagian tengah itu dalamnya mencapai dua meter" ucap Jake yang sudah melepaskan kaos yang melekat di tubuhnya menyisakan celana boxer.
Perlahan dia membimbing ku menuruni tangga hingga ke dasar kolam renang bagian pinggir yang telah membuat tubuh ku basah sampai perut.
Byurrrrrrrr
Ku semburkan air pada wajah Jake dan dia langsung membalas hal yang sama hingga kini seluruh pakaian ku sudah sangat basah.
Bagian tubuh ku tercetak jelas dengan keadaan dress ku yang sudah basah.
Dapat ku lihat Jake yang berdiri di depan ku tak hentinya memandang ke arah ku.
Tangan kirinya sudah mendarat di bagian pinggang ku dan menarik nya hingga kini tubuh kami hampir melekat jika tidak ada dress basah yang ku kenakan.
"Jake.. "
" You so beautifull my wife "
Cup
Dia telah melumat habis bibir ku dengan lembut. Tangan kanan nya sudah berada di belakang leherku. Sontak kedua tangan ku sudah mengalungi leher Jake tanpa malu.
"Kau selalu manis sayang.." bisik nya lagi sebelum kembali melumat bibir ku dan mencari-cari lidah ku.
Dia terus mencumbu ku hingga aku tak berhenti mendesah dan bergairah.
"sshhhh Jake.."
"Ya .. Istriku katakan sesuatu" ucap Jake serak saat dia telah mengecupi bagian leher ku sementara tangan nya yang lain sudah menyusup di balik dress ini dan mencari-cari gunungan kembar ku. Ketika berhasil menemukan nya dia langsung meremasnya gemas nya.
"aaashsshhh Jake.. " aku terpekik karena remasan nya pada bagian itu terasa sakit.
"Why ?" tanya nya yang sudah kembali menatap ku.
"Sakit .. " keluh ku kesal. Yaa bagian buah dadaku memang terasa sakit saat ini mungkin karena sebentar lagi periode menstruasi ku akan datang.
Dia sempat terkekeh sebelum berhasil mengangkat tubuh ku keluar dari kolam renang.
"Maaf kan aku.. " bisik nya saat kami telah ada di depan pintu kaca yang menghubungkan kolam renang dengan kamar.
Dia kembali membimbing ku memasuki kamar mandi yang luas dan juga terdapat bathup di sana.
Kegiatan saling menyentuh antara aku dan Jake kembali terjadi di kamar mandi ini.
"Princess.. Look at me please" ucap nya serak dan terdengar sangat frustasi.
Aku mendongakkan kepala ku untuk melihat nya yang sudah Full naked sama seperti ku.
"I want.. Now.. Please" ucapan nya sontak membulatkan mataku tak percaya.
Aku harus seperti apa ?
Harus kah percintaan pertama kami terjadi di lamar mandi ?
No. Big no.
Aku ingin percintaan pertama kami menjadi moment yang sangat berkesan. Aku ingin sesuatu yang lebih romantis .