Radit mengunci pintu toilet dengan sangat kuat. Ia menekan tombol yang dipasang ditelinganya untuk mempermudah komunikasi antara anak buahnya dan semua anak buah Radit juga menggunakan alat yang sama, termasuk Firhan dan Radit.
Radit berbicara pelan lewat alat itu kepada semua orang yang menjalankan misi itu. "Kalian dengar aku kan? Siapkan rencana kedua kita, Pak Kusuma sepertinya sudah tahu apa yang akan kita lakukan. Aku bisa menebaknya dari gayanya berbicara."
Mendengar hal itu semua orang syok, apalagi Abi dan Firhan. "Are you okay, Dit?" tanya Abi.
"Aku baik-baik saja. Kamu siap-siap, Bi harus tolongin aku. Mungkin bisa saja setelah keluar dari toilet ini aku dalam bahaya," ucap Radit sembari tertawa kecil.