"Son, tersisa waktu dua puluh menit menunjukkan pukul 12 malam, itu artinya pembersihan lantai akibat tumpahan cemilan ini masih tanggung jawab kamu. Silahkan, dibersihkan," ujar Radit dengan suara yang bahkan seperti seorang jendral yang sedang memerintah bawahannya untuk menjalankan tugas abdi negara.
Abi dan Firhan menggelengkan kepala mereka. Markas itu memang tempat pelatihan militer. Waktu saja tidak boleh dikorupsi, padahal hanya tersisa beberapa menit saja.
"Siap Boss, laksanakan!"