Setelah menempuh perjalanan hampir satu jam lebih, akhirnya Abi dan Firhan sampai di markas Radit. Dengan langkah cepat mereka menuju lantai lima dan menghampiri Radit yang sedang fokus dengan komputernya. Akhirnya, Abi dan Firhan masuk secara perlahan seperti orang yang hendak mencuri, tapi tetap aja ketahuan.
"Tahu kok, Bi," ucap Radit.
Ada dokter Lencana juga sedang duduk di sofa sembari menghirup kopi lattenya. Dia orang paling santai dalam ruangan itu. Selain dari pada itu, anak buah Radit sibuk dengan kerjaanya masing. Entah Abi pun tidak tahu apa yang mereka lakukan dengan laptop, mereka berada pada ruangan yang lainnya. Terhitung ada tiga orang didalamnya, laki-laki semua. Tidak ada wanita yang tergabung dalam agen rahasia itu, padahal kan keren kalau ada wanita, pasti keselamatannya selalu diprioritaskan.
"Duduk dulu, Bi, Firhan. Minumannya ambil sendiri ya dikulas. Silahkan dipilih maunya apa."