Melihat Abi sudah keluar, Haura langsung mengambil nakas di atas meja. Ia mencium aroma bubur itu sangat wangi. Abi memang menambahkan daun pandan ke dalamnya agar aromanya lebih enak. Sebenarnya, itu suruhan dari resep yang ia ikuti dari YouTube.
Sebenarnya, perut Haura sudah lapar sejak di rumah sakit. Namun, ia tidak memiliki waktu untuk makan dalam keadaan darurat seperti tadi. Dan akhirnya, perutnya bisa terisi makanan.
Satu suapan bubur sudah masuk ke dalam mulut Haura. Ia memberikan reaksi yang membuat Abi bahagia dibalik pintu kamar. "MasyaAllah, buburnya enak banget. Ini siapa yang buat? Mungkin Kak Hera?"
Meski Haura mengira makanan itu dibuat oleh Hera, Abi tetap senang. Setidaknya, makanannya sudah dimakan oleh Haura dan anaknya. Itu sudah lebih dari cukup untuk Abi.
"Selamat malam semuanya," ucap Arga yang baru saja datang bersama dengan Pamannya. Membuat Abi langsung melihat dari lantas atas dan turun dari tangga dengan cepat.