Arga mengusap dadanya pelan. Kapok Arga bertemu dengan wanita seperti itu lagi. Bulu kuduknya sampai merinding. Semua orang di kafe memusatkan perhatian mereka ke arah Arga hingga membuat selera makannya hilang, padahal makanannya belum ia sentuh sama sekali gara-gara wanita tadi.
"Waiters," panggil Arga.
Dengan cepat waiters itu mendekat ke arah Arga. Wajahnya dipenuhi kekhawatiran karena kejadian wanita itu.
"A-ada, apa ya, Pak?" tanya waiters itu takut-takut.
"Saya mau pesan makanan untuk dibungkus. Selera makan saya sudah hilang. Lain kali, tolong beri peringatan kepada siapapun. Jangan pernah mengganggu kenyamanan orang lain. Kalau tidak kafe ini akan sepi gara-gara pelanggannya," nasehat Arga.
Waiters itu mengangguk pelan. Kemudian kembali pada kerjaannya, yaitu memberikan catatan pesanannya kepada chef di dapur.
Dsst dsst dsst
