Jam makan siang sudah tiba. Haura berniat untuk mencari kafe terdekat di sekitar perusahaan Event Store untuk makan siang. Rencananya Haura akan makan dengan Abi, tapi gara-gara keributan tadi kayaknya gagal deh.
Saat Haura sudah menekan tombol lift, tiba-tiba lift itu terbuka lagi dan sosok Arga sudah ada di depannya.
"Hai, Ra," sapa Arga sembari mengedepankan tangannya. "Apa aku boleh masuk?" tanya Arga.
Mana mungkin Haura menolak. Secara kan Arga bos-nya dan dirinya hanyalah seorang karyawan. Akhirnya, mereka dalam satu lift lagi, sebenarnya ada sedikit trauma dengan kejadian buruk menimpanya kemarin, tapi Haura harus melupakannya karena naik lift akan jadi kebiasaannya saat bekerja.
"Kamu mau makan siang, Ra?" tanya Arga lagi.
Haura mengangguk pelan. "Bapak juga?"
"Iya Ra. Kebetulan ada kafe disekitar perusahaan yang baru buka. Bukan baru sih, udah hampir satu bulanan. Mau bareng nggak?" tanya Arga.