Arga memberikan kepada Haura sebuah dokumen yang berisi omset pemasaran dalam kurun waktu satu tahun kepada Haura. Tugasnya mudah, tapi sedikit rumit karena harus benar-benar memastikan kalau omset yang tertera di dokumen sama dengan omset pada file yang akan Arga berikan juga.
Arga menyerahkan flashdisk. "Jangan terlalu dipaksakan, Ra. Kalau memang capek, berhenti aja. Kalau haus ke ruangan saya aja. Besok saya akan menyuruh karyawan lainnya untuk membawa kulkas mini beserta makanan yang bisa kamu nikmati saat bekerja," tutur Arga.
"Terimakasih, Pak. Kalau begitu Haura permisi dulu."
Arga mengangguk pelan kemudian memanggil Haura lagi. "Jangan lupa untuk memberikannya kepada saya jika sudah selesai."
"Baik Pak."
Ucapan bodoh macam apa yang sudah Arga lontarkan kepada Haura. Kalau pekerjaannya sudah selesai tentu hasilnya akan Haura berikan kepada Arga. Mungkin karena salah tingkah, jadi tidak heran kalau Arga merasa dirinya bodoh saat di dekat Haura.