Mendengar pertanyaan Faiz membuat gelak tawa bagi Abi. Mereka bingung kenapa Abi bisa tertawa sekeras itu dan itu kali pertamanya mereka semua melihat Abi tertawa terbahak-bahak. Entah sengaja atau tidak, tapi melihat Abi tertawa seperti itu rasanya punya kesenangan tersendiri, terkhusus bagi Haura.
"Mau saya jawab nih pertanyaan?" tanya Abi kepada semuanya. Mereka serentak menganggukkan kepala.
"Abi mendekatkan kepalanya ke tengah, dikuti oleh semuanya. "Jawabannya adalah tidak." Abi langsung mengembalikan posisi ke semula.
"Yah, kirain jawabannya iya," ucap Intan lemas atas jawaban yang tidak terima itu, padahal pertanyaannya tentang suaminya. Seharusnya jawaban Abi tadi membuatnya puas karena Abi tidak cemburu sama sekali.
Namun, Haura merasa Abi berbohong dengan jawabannya karena jelas sekali terlihat dari sorot matanya. Jangan coba-coba untuk membohongi ahli psikologi yang bisa membaca wajah orang.