"Ayah, jangan ngomong gitu. Pokoknya ayah harus sembuh. Haura akan mencari pendonor untuk ayah, bila perlu Haura yang donor."
"Ayah baik-baik saja, Ra. Melihat putri kecil ayah sudah bahagia bersama pasangan sudah lebih dari cukup, ayah sudah sangat tenang."
"Ayah tidak usah khawatir tentang Haura. Abi akan menjaganya selamanya, sebagaimana ayah menjaga Haura dulu. Tidak akan Abi biarkan siapapun menyakitinya. Abi janji, Yah."
Mendengar itu membuat Herman sangat bahagia dan bisa menghirup udara segar tanpa beban pikiran. Setidaknya, jika ia sudah dipanggil yang maha kuasa, ia bisa tenang mweninggalkan Haura bersama Abimayu. Anak-anaknya sudah menemukan kebahagiaan masing-masing, giliran dirinya menyusul kebahagiaannya di surganya Allah.
Setibanya, Abi dan Haura dirumah, Firhan sudah menyambut kedatangan mereka, tidak lupa Baim juga ikut menyambut dengan tawanya yang membuat pipi tembem nya semakin gemes.