Hera segara mengambil Baim yang masih menangis dalam pelukan Haura. Setelah di tenangkan oleh ibunya, barulah Baim berhenti menangis. Kejadian di lorong tadi memang benar-benar membuat Haura ketakutan, padahal biasanya ia tidak pernah setakut itu. Mungkin karena pikiran Haura yang teringat dengan kejadian penculikan itu.
"Ra, tolong jagain ayah, ya. Ingat jangan lupa kunci ruangan ini dan jangan biarkan orang asing masuk kecuali dokter atau suster," ujar Firhan sebelum meninggalkan Haura dan Herman sendirian.
"Hati-hati Han, jangan khawatirkan ayah. Selagi ada putri ayah, ayah akan aman," ucap Herman lalu diakhiri dengan tawa.