Sejak tadi malam Haura sudah mempersiapkan segala keperluan untuk sidang skripsinya besok, mulai dari laptop, print out skripsi, maupun pptnya karena itu merupakan bagian terpenting.Haura sudah membicarakannya kepada Abi tentang sidangnya besok, walau sebenarnya Haura terlambat memberitahu. Namun, hal itu tidak membuat Abi menolak pergi. Ia aka menyiapkan hadiah terbaik untuk Haura nanti. Tidak lupa Haura memberitahu sahabat karibnya untuk datang serta memberi semangat.
Namun, sebelum Haura pergi ke kampus, ia akan mampir dulu ke rumah sakit untuk meminta restu kepada ayahnya, abangnya, maupun kakaknya karena kesuksesan Haura hingga sekarang ini tidak terlepas dari doa orang tua beserta keluarganya.
"Yah. Haura berangkat dulu ya. Cepat sembuh, biar nanti ayah bisa menyaksikan langsung Haura wisuda," ucap Haura kepada ayahnya yang terbaring lemah di atas bangsal.
"Putri ayah udah gede ternyata. Ayah akan segera sembuh dan menghadiri wisuda kamu."