Jam menunjukkan pukul 06.00 pagi dan Abi masih nyenyak tidur. Sedangkan, Herman sudah bangun sejak tadi. Rencananya Haura ingin membangunkan Abi, tapi dicegah oleh Herman.
Menantu kesayangan Herman itu memang di beri perhatian khusus oleh ayah Haura, seakan Abi itu anak kandungnya.
Haura membuka tirai rumah sakit, cahaya matahari yang mulai muncul dari jendela menyinari wajah Abi dan membuatnya terbangun. Ia mengucek-ngucek matanya serta merenggangkan otot-ototnya.
Abi langsung menghampiri Herman dan meminta izin untuk pulang. "Yah, Abi pulang duluan ya, ada urusan dikantor yang harus diselesaikan," ucap Abi.
"Iya Bi. Bawa Haura pulang juga, dia butuh istirahat."
"Ayah, kalau Haura pulang siapa yang jaga ayah dirumah sakit."
"Iya Yah, kalau Abi berangkat ke kantor, Abi bawa lagi Haura kerumah sakit. Jangan pulang dulu sebelum aku jemput, Ra."