Seorang gadis tengah duduk di depan meja rias. Menatap wajahnya yang sudah di dandani dan sangat terlihat cantik. Beberapa kali gadis itu menghela napas ringan.
Hari ini adalah hari di mana ia akan melepas kakak sepupunya yang akan menikah. Dan ia harus siap untuk hidup seorang diri.
"She .... " Pintu kamarnya terbuka. Menampilkan seorang lelaki bertubuh tegap yang dibalut dengan tuxedo hitam dengan rambutnya yang klimis.
"Lo kenapa?," tanya lelaki tersebut sebari berjalan mendekati Sheila.
"Gue nggak apa-apa," jawabnya singkat.
Aksa mengusap lembut puncak kepala Sheila. Ia tahu, pasti gadis itu sangat sedih karena akan tinggal sendiri di rumah ini.
"Lo gak usah khawatir, nanti gue suruh mbak Ana buat tinggal di sini."
Sheila tersenyum kecil dan mengangguk. Mau bagaimana lagi? Ia tak memiliki kuasa apa pun untuk melarang Aksa menikah.
