Pagi kembali tiba. Jessi sudah menghubungi Bayu untuk menjemputnya hari ini. Lelaki itu masih memiliki hutang padanya, yaitu menjadi pesuruhnya selama satu minggu penuh.
"Bayu ke mana, sih? Kok jam segini belum dateng, juga?"
Jessi sudah menunggu selama lima menit di teras rumahnya. Biasanya Bayu tidak pernah terlambat dalam menjalani tugas.
Baru saja Jessi menyandarkan punggung, suara mobil Bayu sudah terdengar di depan gerbang rumahnya.
Buru-buru Jessi berlari kecil menghampiri Bayu. Benar saja, lelaki itu baru saja sampai dan Jessi langsung memasuki mobilnya tanpa permisi.
"Kok lama?" tanya Jessi sembari mengenakan sabuk pengaman.
"Sori. Gue habis beli ini buat lo." Bayu menyodorkan satu bungkus sarapan untuk Jessi, membuat gadis itu sedikit tidak percaya dengan sikap Bayu yang seperti saat ini.
"Buat gue?"
Bayu mengangguk. "Lo bilang, kalau lo belum sarapan. Makanya gue beli ini."
