Sheila mengangguk dan memasukkan kembali sepatu tersebut ke dalam paper bag. Tubuhnya sedikit membungkuk, dan tidak sengaja melihat sepatu Nanda.
"Nan, sepatu lo baru, juga?"
Nanda gelagapan, ia melirik Satria dengan maksud untuk meminta bantuan. Namun lelaki itu justru beranjak dan pergi ke salah satu warung yang ada di kantin.
"Eh... i-iya. Gue beli kemarin, barengan sama punya lo." Nanda menarik napas untuk menormalkan degup jantungnya. Satria sialan! Pikirnya.
"Oh, gitu. Bagus, tahu. Pinter banget lo pilihnya."
Nanda hanya tersenyum singkat. Kalau ia mengatakan, bahwa sepatu itu pemberian Satria, pasti Sheila sudah menggodanya habis-habisan.
"Nih, gue bawain gorengan buat kalian."
Kedatangan Satria membuat Nanda berdecak pelan. Bisa-bisanya ia pergi membeli gorengan, sementara ia bersusah payah mencari alasan untuk mengalihkan pertanyaan Sheila.
"Gila lo, si Nanda dikasih makan gorengan. Bisa kolesterol, dia."
"Lha, lo sendiri?" tanya Satria menunjuk wajah Sheila.
