Di dalam lapangan, ia sudah melihat Bayu yang sedang menangis sambil memeluk tiang ring basket.
"Lo kenapa, Bay?"
"Gue patah hati, Sak."
Wajah Bayu terlihat sangat mengenaskan. Satria dan Sakti tidak pernah melihat Bayu seperti ini sebelumnya.
"Patah hati? Emang lo punya pacar?" tanya Sakti sedikit bingung.
Pasalnya, selama ini mereka tidak pernah melihat Bayu berkencan dengan wanita mana pun. Tapi sekarang, tiba-tiba Bayu mengatakan bahwa ia patah hati.
"Punya. Sebenarnya gue pacaran sama anak Mahakarya, Universitas yang ada di daerah Cihampelas."
Sakti dan Satria saling melirik satu sama lain. Pintar sekali Bayu menyembunyikan hubungannya.
"Kenapa bisa patah hati? Cewek lo selingkuh?"
Bayu melepas pelukannya di tiang basket, ia berjalan dan duduk di kursi pinggir lapangan. Pandangannya lurus ke depan namun terlihat kosong.
"Iya. Dia punya cowok lain. Padahal selingkuhannya jelek, tapi dia malah pilih cowok itu."
