Kini seluruh santri sudah kembali berkumpul di lapangan untuk makan siang bersama.
Makan siang ini dilakukan dengan cara prasmanan. Yaitu di mana setiap orang mengambil dan memilih sendiri makanan mereka.
"Akhirnya makan juga. Aku udah laper banget dari tadi" ujar Nining yang selalu berada di samping Laila.
"Kamu mah setiap menit juga laper, Ning. Apalagi tiap hari kerjaannya di dapur, nyemilih makanan buat para santri."
"Tau nih, si Nining. Gimana badannya nggak gemuk, kalau tiap hari cuma tau makan" sahut Safira menambahkan.
"Kalian berdua ini mulutnya nggak bisa di rem banget, ya! Liat nih, Laila. Dia dari tadi diem. Nggak banyak omong kayak kalian."
"Nining, udah. Nggak enak diliat sama yang lain" ucap Laila melerai mereka agar tidak membuat keributan.
"Mereka berdua duluan, Laila. Kan aku dari tadi diem" jawab Nining bergeser ke arah gadis itu.
"Kita kan cuma bercanda doang, Ning. Kok kamu nganggapnya serius, sih?" tanya Aneke merasa bersalah.
