(Jakarta, 21.00)
Aksa tengah berdiri di balkon kamarnya. Semilir angin menelusup masuk menembus tubuh lelaki yang sudah kehilangan separuh jiwanya.
Irona pergi dari rumah. Lelaki itu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Semuanya berlalu begitu cepat.
"Sayang, kamu di mana?" Gumam lelaki itu sembari memegang tespek yang memiliki garis dua.
Ya. Irona pergi dalam keadaan hamil. Sebelumnya, rumah tangga mereka berdua sempat dilanda masalah karena Irona yang tak kunjung hamil.
Gadis itu bahkan sudah putus asa dan sempat menyuruh Aksa untuk menikah lagi.
Namun setelah menyadari kalau dirinya tak kunjung datang bulan, Irona memberanikan diri untuk membeli alat tersebut dan memeriksanya.
Betapa bahagia bukan main ketika Irona melihat hasilnya yang positif. Gadis itu awalnya berniat untuk memberitahu Aksa dengan mendatangi kantornya.
