Makanan untuk makan malam sudah berjejer rapi memenuhi meja makan. Sheila masih bertahan menunggu kepulangan Ilham.
Jarum jam saat ini sudah menunjukan angka tujuh malam. Itu tandanya Sheila sudah duduk selama dua jam dan tak sedikit pun beranjak.
"Neng, mungkin mas Ilham pulangnya masih lama. Neng Sheila makan dulu aja"
Gadis itu menggeleng dan tersenyum. "Sheila mau nunggu Ilham, Mbak"
Mbak Ana menghela napas. Ia sudah membujuk Sheila berkali-kali. Namun gadis itu masih kuat dengan pendiriannya.
Melihat Sheila yang terus menunggu Ilham, Ana menjadi tidak tenang. Ia juga berdiri di depan pintu utama dengan cemas.
"Mas Ilham ke mana, ya? Kasian neng Sheila" gumam Ana yang terus menatap ke arah gerbang utama.
***
"Mbak Vi, coba yang ini di kasih warna. Mbak Kiki sama Mbak Anita coba bantu bantu Mbak Vi, ya"
Keempat manusia robot itu terlihat tidak seperti orang kelelahan. Mereka bekerja sama untuk membuat desain terbaru yang harus selesai esok lusa.
