Asap rokok yang baru saja dihembuskan itu terlihat melayang-layang di udara. Senandung itu terdengar prau di telinga Angela. Wanita berambut merah itu kemudian menutup bukunya dengan kesal.
"Apakah kau tidak punya tempat sendiri untuk merokok?"
"Jangan protes, aku sudah berada di luar ruangan."
"Anginnya masuk kemari membawa asap rokokmu!"
Daniele menoleh, "tempat ini sudah sangat pas menurutku. Tahan nafasmu kalau kau tidak suka baunya."
Angela berdecak kesal. Padahal dia sangat berniat untuk membangun mood dengan membaca buku di ruang baca milik Michele dulu. Tadinya, wanita berambut merah itu membayangkan membaca buku dengan pintu balkon yang terbuka lebar, niatnya sih agar angin sejuk siang ini berhembus dan membelai lembut wajahnya.
Tapi eh tapi.. si kunyuk (baca : Daniele) malah datang, berdiri di balkon, dan merokok di sana. Kesal sekali rasanya.