Angela melangkahkan kakinya meninggalkan ruang aula. Mata hijaunya melirik ke arah tamu undangan yang nampak tersenyum saat wanita cantik itu lewat di hadapan mereka. Angela mengangguk menyambut senyuman hormat mereka kepadanya.
Dari belakang, Daniele berlari mengejarnya, memanggil namanya, sebelum akhirnya dia berhasil berjalan di sebelah Angela.
"Tidak bisakah kau lakukan esok hari saja, Angela? Hari ini adalah hari bahagia." Kata Daniele seperti sedang membujuk wanita cantik berambut merah itu.
"Melakukan apa?" tanya Angela dingin sembari menaiki tangga dan mulai mempercepat langkah kakinya.
"Aku tahu apa yang kau rencanakan dengan kakakku," kata Daniele lagi, "aku tahu bagaimana perasaan terpendammu."
"Daniele aku tidak mengerti apa yang sedang kau coba ucapkan." Sahut Angela sembari meniup poninya.
Daniele kemudian menarik tangan Angela, membuat wanita cantik itu mau tidak mau menghentikan langkah dan membalikan badan. Mata hijau itu terlihat sangat dingin dan serius.
