Lucas tiba di depan pintu ruangan pria yang disebut-sebut sebagai koleganya. Pria itu melirik ke arah si pria bertangan kidal yang tengah membukakan pintu. Setelah dipersilakan masuk, ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan.
Ruangan itu terlihat memiliki sedikit pencahayaan. Beberapa lemari arsip terlihat mengelilingi tembok, seorang pria dengan rambut yang telah beruban sedang duduk di kursinya sembari memperhatikan beberapa kertas laporan. Seorang pria muda lain berdiri di belakangnya.
Namanya adalah Erwin Arn, seorang pemilik pabrik ini dan tentunya seseorang yang akan membantu Lucas untuk melancarkan rencananya. Pria itu terlihat mengangkat kepalanya saat sosok dua orang pria menghadap ke arahnya. Ia mengangkuk dan menutup map laporannya sembari mempersilakan dua orang itu duduk di kursi. Jari telunjuknya yang menunjuk ke arah kursi menandakan klaim teritori.