Pagi itu, Michele terlihat baru saja bangun dari tidurnya. Pria itu merasakan rasa gatal yang tidak biasa di dalam tenggorokannya. Ia mulai terbatuk-batuk, tapi anehnya batuknya terdengar lebih parah dari biasanya. Ia turun dari ranjangnya, berjalan membungkuk sembari menutupi wajahnya.
"Uhuk! Uhuk!"
Tangannya meraba dinding sebelah pintu kamar mandi, dinyalakannya saklar lampu itu sebelum akhirnya ia masuk dan berlari kecil menuju ke wastafel. Michele terbatuk-batuk dan mulai mengeluarkan dahak.
Mata merah rubynya membulat saat tahu dahak yang ia keluarkan disertai dengan darah segar. Tangannya gemetaran memegang kran wastafel dan memutarnya. Ini adalah kali ketiganya mendapati batuk-batuk yang super parah dan mengeluarkan dahak berupa darah. Ia kira itu adalah karena flu biasa dan ia terlalu keras untuk mengeluarkan dahaknya hingga melukai tenggorokannya. Serangan batuk itu kembali muncul dan ia mengeluarkan dahak yang sama juga.