Angela melonggarkan tatanan rambutnya, mata hijaunya terlihat menerawang jauh. Tangannya bergerak memutar kran air wastafel, diliriknya air yang terus mengalir pelan itu, setelah itu ia membasuh mukanya. Tapi, sepertinya tidak ada tanda-tanda untuk mengelap wajahnya yang basah.
Pikiran Angela kembali melayang-layang, masih membayangkan sikap Noel kepadanya siang saat berada di rumah sakit tadi.
Siang ini, Angela dan Noel kembali menjenguk Stefanie untuk yang kedua kalinya. Dengan berbagai cara bujukan, akhirnya Angela bisa masuk ke dalam kamar adiknya. Kali ini tidak ada kata-kata pedas, ancaman, ataupun sindirian, keduanya saling mengutarakan cinta dan dukungan.
Jauh di dalam hati Angela, dia sedikit menyesal telah berperang dingin dengan Stefanie. Saat pertama kali bertemu, bukannya menyambut sang adik dengan hangat tapi malah saling bertukar sarkas. Wanita berambut merah anggur itu mulai menyalahkan dirinya sendiri.