Kembali ke kediaman Dr. Sean Evan.
Angela menggoyang-goyangkan gelas tehnya, bibir merahnya terus bercerita tanpa henti. Ia bahkan berani melepas syalnya saat menceritakan luka pada lehernya, luka yang sebenarnya sudah lama sembuh itu menimbulkan bekas, bekas yang masih belum bisa menghilang hingga detik ini.
"Setelah perjanjian itu, kami berdua menjalin hubungan normal seperti biasanya. Noel dengan penuh kesabaran memberiku semangat agar bisa kembali sembuh, pria itu tidak pernah absen menemaniku, baginya aku adalah tempatnya untuk berpulang," imbuh Angela.
Sean memperhatikan Angela dengan penuh saksama.
"Berapa lama kau menjalani fisioterapi, Angela?" tanya Sean.
"Jika di total, aku menghabiskan delapan bulan untuk bisa sembuh," jawab Angela, "aku ucapkan terima kasih atas bantuan Tuan Yuksel dan juga Noel, aku bisa sembuh lebih cepat dari yang diperkirakan."
Sean mengangguk sembari menulis di kertasnya, "lalu, apakah kau membuka surat yang dititipkan oleh Ryan kepadamu?"
