"Kinanti adalah mamanya Sari sekalipun kalian memberikan Sari kasih sayang juga cinta yang teramat banyak lebih dari yang kami berikan untuknya, tapi hal tersebut tidak akan mengubah garis takdir kalau dia tetap anak kami."
Setelah berujar demikian Papa Galih memilih untuk meninggalkan sang kakak ipar.
Mentari mulai meninggi tapi tidak sejengkal pun Mama Kinanti juga Papa Galih meninggalkan ruangan perawatan Sari Indah Purnama.
"Om ... Tante ... kalian nggak pulang?" tanya Sari dengan penuh kehati-hatian. Dia takut kalau pertanyaan ini justru menorehkan luka yang amat sakit untuk tante dan juga omnya tersebut.
Tapi percayalah bukan itu yang diinginkan oleh Sari saat ini. Dia hanya sedang mengkhawatirkan keadaan Ayu. Mungkin ini adalah definisi darah akan selalu lebih kental daripada air.