Udang karang ini sangat kontras dengan mie instan yang ia masak. Bai Chuxiao mengenakan sarung tangan dan mengupas udang dengan terampil. Begitu ia mencium aromanya yang sedap, ia pikir pasti rasanya sangat enak. Namun setelah makan satu gigitan, seketika matanya langsung berbinar.
Ternyata rasanya udang karang ini jauh lebih enak daripada masakan restoran bintang lima. Ini adalah udang karang terbaik yang pernah Bai Chuxiao makan. Sebelumnya Bai Chuxiao sudah memesan makanan beberapa kali, tetapi tidak ada yang bisa memuaskan nafsu makannya, sehingga akhirnya ia makan mie instan.
Ini benar-benar luar biasa enak. Batin Bai Chuxiao, kemudian ia pun bangkit, pergi ke lemari es dan mengambil sekaleng coca cola. Minuman soda dipasangkan dengan udang karang pedas memang sangat tepat!
Setelah menyantap setengah porsi mie instan yang dimasaknya itu, sekotak udang karang ini terlihat sangat banyak. Namun setelah dikupas cangkangnya, daging udangnya tinggal sedikit, jadi tidak ada tekanan setelah makan sekotak udang karang yang besar.
Setelah selesai makan dan minum, suasana hati Bai Chuxiao kini kembali membaik.
Tiba-tiba ponselnya berdering, dan ternyata itu adalah telepon dari Ye Mu. Bai Chuxiao pun menjawab teleponnya, "Hai."
Suara Bai Chuxiao terdengar sedikit ceria, dan ia seperti sedang dalam suasana hati yang baik.
Suara berat pria itu terdengar dari ujung telepon, "Apa kamu bisa tinggal sendirian?"
"Bisa." Jawab Bai Chuxiao.
"Jika kamu merasa kesepian, kamu dapat memilih untuk menangis. Aku tidak akan menertawakanmu." Kata Ye Mu dengan santai.
Mulut Bai Chuxiao sedikit bergerak dan ia kembali bertanya, "Siapa yang ingin menangis?"
"Sepertinya semangatmu cukup bagus. Jangan terlalu pilih-pilih, makanlah dengan baik. Begitu saja, ya? Aku tutup."
Bai Chuxiao yang melihat telepon sudah ditutup pun berkata pada ponselnya sendiri, "Dasar anak ini..."
Tidak bisakah kamu mengatakan sesuatu yang baik? Batin Bai Chuxiao.
TV yang ada di ruang tamu itu tampak tidak menyala. Saat itu Bai Chuxiao sedang duduk di sofa, di suasana pun sangat sepi. Tiba-tiba ia merasa apartemen ini sedikit menakutkan.
Sebenarnya, ketika Bai Chuxiao sendirian datang ke kota ini, ia tidak memiliki teman akrab, tidak ada orang yang dipercaya, dan tidak ada orang yang bisa dibuat sandaran. Ia merasa sangat kesepian… Tapi, demi Kakaknya ini, ia harus melewati semua proses ini.
Kemudian Bai Chuxiao merapikan ruangan. lalu ia mengambil tanda tangannya dan membuka pintu untuk mengembalikan kotak kemasan tersebut.
Ketika pintu kamar 2101 terbuka, kebetulan saat itu Zhong Yi masuk ke dalam lift dan lift pun meleset turun dengan sempurna.
Bai Chuxiao menekan bel pada pintu yang ada di sebelah apartemennya, setelah itu ia menunggu di depan pintu.
Tidak lama kemudian, pintu pun segera terbuka. Saat itu Qi Moye mengenakan pakaian rumah berwarna hitam dan penampilannya terlihat sedikit malas. Qi Moye mengira orang yang datang itu adalah Zhong Yi yang kembali lagi ke apartemennya.
Mata dingin pria itu menatap Bai Chuxiao seolah menunggunya berbicara.
"Terima kasih untuk udang karang itu." Bai Chuxiao pertama-tama mengucapkan terima kasih, kemudian ia bertanya, "Apa kamu bisa memberitahuku kamu beli masakan udang karang itu di mana? Rasanya sangat enak."
Meskipun Qi Ting mengatakan bahwa udang karang itu dibuat oleh Qi Moye, namun Bai Chuxiao tidak mempercayainya. Sehingga ia pun menanyakan nama restorannya, jadi lain kali ia bisa membeli sendiri ketika ia ingin memakannya.
Qi Moye pun membalas dengan tenang, "Aku yang membuatnya."
"..." Bai Chuxiao terdiam mendengar jawaban Qi Moye. Dari tatapan matanya, menunjukkan bahwa ia tidak percaya mendengar jawaban dari Qi Moye.
Apa? Benarkah? Tanya Bai Chuxiao dalam hati, kemudian ia melihat Qi Moye dari ujung rambut hingga ujung kaki. Pria ini tidak terlihat seperti juru masak… dia tampan dan bisa masak, dan yang paling utama adalah masakannya rasanya sangat enak, apa masih ada bakat lain dari pria ini… Batinnya.
Sebagai seorang gadis, Bai Chuxiao tidak bisa menahan rasa cemburu pada kemampuannya dalam memasak.
Qi Moye pun mengerti apa yang sedang dipikirkan gadis di depannya itu, "Kamu tidak percaya?"
Bai Chuxiao melambaikan tangannya sembari berkata, "Tidak, aku percaya."
Tidak ada gunanya Qi Moye berbohong kepada Bai Chuxiao.
Tiba-tiba Bai Chuxiao teringat rasa udang karang itu, kemudian ia berdeham, "Bos Besar, apa kamu kekurangan orang yang memeluk kakimu?"
"..." Qi Moye hanya diam.
Bai Chuxiao pun melanjutkan saat melihat Qi Moye hanya diam, "Tidak, maksudku, apa kamu tertarik untuk berteman? Apa pendapatmu tentangku? Aku rasa aku boleh juga!"
"…..." Qi Moye masih tetap diam tanpa kata.
Sebenarnya, yang ingin Bai Chuxiao katakan adalah, ia telah menghilangkan chip itu terakhir kali. Sebagai gantinya, ia bisa menemani Qi Moye makan setiap hari. Tapi Bai Chuxiao terlalu malu untuk mengatakan itu. Ia ingin bicara secara terbuka, namun ia juga ingin menjaga harga dirinya...