Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Cinta Untuk Athalla

penulisimut
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3k
Views
Synopsis
Pada dasarnya cinta bisa tumbuh kapan saja dan kepada siapa saja. Setiap manusia berhak mendapatkan cinta. Bagi sebagian besar orang, menganggap jika cinta tidak bisa dipisahkan dari agama. Karena perasaan cinta yang tumbuh di hati merupakan salah satu pemberian Tuhan yang maha esa yang begitu berharga. Hingga ada pepatah mengatakan bahwa, "Awali cinta dengan doa, peliharalah dalam taqwa, jagalah dari noda dan dosa, serta wujudkan dalam akad yang mulia. semoga Ridha-Nya selalu menyertai engkau dengan dia dalam rasa bahagia hingga nanti berakhir di surga".

Table of contents

Latest Update2
Pisah3 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - Janji

"Kalau sudah dewasa, aku berjanji akan datang untuk melamar mu serta menjadikanmu sebagai istriku, kelak".

Jika Athalla atau kerap disapa dengan panggilan Atha tidak mendengar dan melihat jari kelingkingnya saling bertautan dengan kelingking pacar SMA-nya dulu, pasti hal ini tidak akan terjadi.

Kala itu, Atha dalam keadaan sedih. Pacarnya itu akan pergi meninggalkannya untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri, Belanda.

Gata Aksara, itulah nama pria yang menjanjikan sesuatu pada Atha. Ia berkata seolah akan menepati janjinya dimasa mendatang. Percaya jika kisah cinta akan berlanjut sampai ke pelaminan.

"Tapi, aku benar-benar gak bisa jauh dari kamu, sayang. Dan di Indonesia banyak fakultas terbaik yang bisa kamu jadikan sebagai tempat menggapai cita-cita kamu".

Atha menangis sendu di pelukan Gata. Rasa tak rela begitu menggebu-gebu dalam benaknya. Selama ini Atha hidup sendiri, kedua orangtuanya telah meninggal dunia.

Bertemu dengan Gata, adalah sebuah keberuntungan baginya. Pria itu yang selalu menyayangi dan melindungi Atha dari apapun. Namun, sosok yang selalu ia banggakan sebentar lagi akan pergi.

"Iya aku tau. Tapi sudah sejak lama aku ingin ke Belanda. Bukankah aku pernah menceritakan hal ini padamu, sebelumnya?"

Gata membalas pelukan Atha, mengelus rambut wanita itu yang masih sesegukan dalam dekapan.

Atha menghentikan tangisnya, menatap lekat netra Gata, wajah pria itu begitu teduh. Parasnya yang begitu tampan membuat Atha tenang walau hanya menatap sebentar.

Ingatan masa lalu datang, ketika mereka masih kelas 1 SMA, Gata pernah berkata jika ia akan ke Belanda untuk kuliah. Saat itu, Atha belum terlalu dekat dengan Gata. Jadi hanya menanggapi ucapannya dengan anggukan kepala, tanpa ada rasa sedikitpun.

Sekarang sudah berubah, Atha mengenal Gata selama 2 tahun. Semua sikap baik dan buruk Gata, sudah Atha ketahui.

"Iya, kamu benar. Tapi bisakah dibatalkan?"

Atha mencoba merayu Gata untuk tetap tinggal di Indonesia. Tanpanya hidup Atha bagaikan hari tanpa warna.

"Maaf sayang, aku tidak bisa". Suara Gata mendadak lemah. Mulutnya begitu sulit untuk menjawab permintaan dari sang kekasih.

Kemudian ia mengelus pipi Atha, mengusap air mata yang membanjiri wajah wanita itu.

"Tapi, kamu tidak perlu khawatir. Aku akan selalu ada untukmu. Aku hanya sebentar di Belanda. Lalu setelah itu aku kembali untukmu dan selamanya hanya untukmu".

"Kamu gak bohong kan?" tanya Atha dengan wajah serius. Anggukan kepala sebagai jawabannya. Bibir mengembangkan, mengulas senyuman manis untuk Atha.

Kembali wanita itu memeluk pria yang menjadi benteng pertahanan hidupnya. Atha akan mencoba merelakan Gata, mungkin ini adalah rencana Tuhan menguji kesabaran cinta mereka.

Waktunya pun telah tiba, kelulusan SMA sudah selesai. Khusus hari ini Gata hanya untuk Atha. Sebab esok harinya Gata go to Amsterdam.

"Ini hari terakhir kita bisa bersama, aku sangat sedih". Atha berucap kata tanpa menoleh orang yang ia ajak bicara.

Gata menghela napasnya, meraih jemari tangan Atha dan menggenggamnya erat. Memutar tubuh Atha agar bisa saling tatap-menatap.

"Aku juga, tapi apakah kamu tetap yakin dengan cintaku?"

"Tentu saja, aku yakin kamu cinta padaku".

"Kalau begitu, jangan bersedih. Jika kamu terus-terusan bersedih maka hatiku tidak akan tenang".

"Iya, maafkan aku. Aku janji tidak akan sedih lagi".

Atha mencoba tersenyum dan tegar. Walau hatinya begitu lemah dan telah diporakporandakan oleh goyahnya asa.

Gata bernapas lega, kemudian ia mengajak Atha berkeliling ke tempat dimana pun Atha suka. Bahagia riang gembira, wajah berseri. Itulah yang Gata inginkan ketika ia sudah berada di Amsterdam nanti.

Sedikit info:

Please! jangan rewel. Nama Athalla yg cocok jadi cowok malah jadi cewek. Sengaja aku buat sensasi berbeda.

Selamat membaca lagi, kasih komentar dan klik bintangnya ya.