Waktu terus berlalu. Tak terasa kini kehamilan Safira sudah semakin membesar. Ia begitu menikmati perannya menjadi ibu hamil. Selama hamil, ia tak pernah mabok layaknya ibu hamil pada umumnya. Syukurnya, ia selalu sehat bugar dan tidak ada pantangan. Makan selalu enak, tak pernah memiliki penciuman yang membuatnya mual atau sampai muntah-muntah.
Sementara itu, kepergian Aisyah pun kini sudah lumayan lama. Keluarga Ardi sudah menggelar tahlil ke seratus hari almarhumah Aisyah. Setiap hari, keluarga serta orang-orang yang menyayanginya selalu menghibur dan menyemangatinya. Sehingga hal itu membuatnya bisa menghadapi kehidupan yang tenang tanpa kehadiran sang istri. Hal ini bukan karena ia sudah melupakan sang istri. Namun, ia hanya tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan. Kendati demikian, ia masih sering merindukan sang istri dan selalu mengirim doa pada almarhum istrinya yang sudah tenang di alam sana.