Sementara itu, Indah rupanya tidak langsung pulang ke kediamannya. Gadis cantik itu malah pergi ke suatu tempat yang biasa ia kunjungi dengan Safira. Yaa, ia begitu merindukan sahabat baiknya itu. Namun, rasa bersalah dan malunya begitu menumpuk sehingga membuatnya tak berani menemui dan berhadapan langsung dengan Safira.
Menyesal? Tentu saja. Sekali lagi, Indah merasa bersalah pada Safira. Bagaimana pun, ia telah mengirimkan sebuah guna-guna yang hampir saja menghancurkan hidup dan harapan kebahagiaan Safira. Sungguh sangat mengerikan. Ia sendiri kini sangat membenci dirinya yang saat itu begitu tega melakukan hal itu pada sahabat baiknya sendiri.