"Maa syaa Allah, sudah pulang ya, suami sama Ayahku. Wih! Silau sekali," seru Safira seraya melangkahkan kakinya mendekati suami dan Ayahnya. Namun, tiba-tiba saja ia meletakkan tangannya di atas keningnya.
"Lho, apanya yang silau, Fir?" tanya Pak Usman yang tampak heran.
Safira menyipitkan kedua matanya dan menatap seperti sedang silau terkena sinar. Padahal, tidak ada apa-apa di sana. Tentu saja hal itu membuat suami dan Ayahnya heran. Bu Kartika yang membuat sarapan di dapur pun ikutan heran.
"Ayah sama Aa. Duh! Silau sekali ya. Saking tampan dan bersinarnya kalian. Hehehe," kekeh Safira seraya menurunkan tangannya.
Pak Usman dan Ustadz Uwais saling beradu pandang. Kini mereka menggeleng bersamaan dan sudah paham maksud ucapan Safira. Sementara Safira kini mendekati mereka berdua.
"Bisa saja kamu, anak kecil. Minta dikasih THR ya, makanya kamu bicara seperti itu. Memuji Ayah agar Ayah beri kamu THR," tuding Pak Usman yang berhasil membuat Safira tertawa.