Umi Jannah tampak mengerutkan dahinya dan menatap heran pada putra tunggalnya ia itu. "Lho, memangnya belum kamu siapkan?"
Ustadz Uwais menggeleng. "Belum, Mi. Uwais lupa tadi. Ya sudah, Uwais mau shalat dulu, Mi. Neng Fira sudah Uwais suruh shalat di rumah. Jadi, dia benar-benar tidak bisa berjama'ah, Mi." Ia mencoba meyakinkan sang Umi.
Umi Jannah akhirnya mengangguk pasrah. Ia pun mengiyakan apa yang putranya katakan. "Ya sudah atuh. Kalau gitu Umi juga mau shalat dulu." Ia pun melangkahkan kakinya kembali.
Ustadz Uwais mengangguk dan membuang napasnya lega. "Astaghfirullahaladzim! Maafkan Uwais yang harus beralasan. Tapi, sepertinya aku harus menyuruh istriku menyiapkan sesuatu untuk Habib agar aku tidak berdusta dengan ucapanku tadi. Tapi, apa? Semua yang akan diberikan pada Habib, sudah siap." Ia bicara dalam hati.
Ustadz Uwais pun akhirnya kembali ke kamarnya. Terlihat Safira kini sedang memakai mukena hendak melakukan shalat. "Neng."
