Safira menatap nanar dan hatinya begitu pilu mendengar apa yang Ardi katakan. Kristal bening alami itu kini mengalir lagi dari pelupuk matanya. Ya, mereka hanya sebagai mantan kekasih yang kini saling mendoakan yang terbaik.
"Maafkan Mas, Ra. Karena sampai detik ini Mas masih menyimpan rasa cinta untukmu. Mas minta maaf, mungkin ini sangat lancang apalagi sekarang kamu sudah membuka hati untuk lelaki lain." Ardi kembali membuka suaranya.
Kali ini ia mengakui rasa cintanya pada Safira. Walaupun ia tak bisa melamar gadis cantik itu, tapi ia merasa puas dan lega karena sudah mengungkapkan rasa cintanya walau tak terbalas. Air matanya pun kembali mengalir tak tertahankan.