Safira tersenyum tipis dan tampak santai. Ia sudah yakin untuk mengatakan apa yang terjadi pada dirinya dengan Ustadz Uwais. Ya, tentunya ia lakukan itu sebelum Ardi mengatakan apa yang ia rencanakan. Karena, jika Ardi akan melamarnya, Safira sungguh tak ingin melukai hatinya dengan penolakannya. Lebih baik ia bicara sekarang juga sebelum mantan kekasihnya itu melamarnya.
"Ya, Fira berhak berterima kasih pada Indah karena berkat dia ... Fira bisa menginjakkan kaki ke pondok pesantren As-Salam. Berkat dia, Fira bisa mengenal orang-orang baik dan hebat di sana. Berkat dia, Fira bisa menjadi santri di sana. Berkat dia, Fira bisa membuka hati dan diri untuk meraih cinta Allah." Safira berkata jelas dan namun lembut.